Pengajian Akbar dalam Rangka Milad Setengah Abad MAN 1 Tulungagung
Bersama Kepala Kemenag Tulungagung dan Dr. Aladin Ali Raja, S.HI., M.H.
Dalam rangka milad setengah abad, MAN 1 Tulungagung mengadakan Pengajian Akbar secara terpadu dengan MTsN 1 Tulungagung yang juga memperingat milad ke-46 bertempat di halaman terpadu. Pengajian akbar ini menghadirkan mubaligh Dr.H. Aladin Ali Raja, S.HI., M.H. yang lebih dikenal sebagai Gus Aladin. Selain itu, terdapat beberapa tamu kehormatan yang juga hadir, yakni Kepala Kemenag Tulungagung, Ketua Pokjawas Kemenag Tulungagung, dan Waka Polres Tulungagung (Kamis, 22 Februari 2024).
Kegiatan pengajian akbar diawali dengan penampilan grup hadroh dari MTsN 1 dan MAN 1 Tulungagung dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Dr.H. Moh. Nasim, M.Pd., Kepala Kemenag Kabupaten Tulungagung. Dalam kesempatan ini Bapak Moh. Nasim mengucapkan selamat ulang tahun kepada kedua madrasah. Beliau mengajak kedua madrasah untuk membangun 3 komitmen bersama. Pertama, komitmen dalam membangun madrasah yang ramah. Madrasah hendaknya bersama-sama membentuk budaya guyup rukun, saling mengasihi, dan meniadakan perundungan (bullying). Jangan sampai muncul di tengah-tengah madrasah kita pengaruh bullying apalagi kekerasan yang telah marak di mana-mana, seperti yang banyak terjadi di media sosial. Hal ini penting karena para siswa madrasah yang notabene sering disebut sebagai Gen-Z dalam kesehariannya memiliki kecenderungan tinggi dalam meng-upload beragam hal (ativitas) mereka ke media sosial. Kedua, komitmen dalam membentuk budaya cinta pada lingkungan dalam mewujudkan madrasah adi wiyata. Dengan budaya ramah lingkungan baik di kalangan guru maupun siswa, Moh. Nasim meyakini akan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada kita (madrasah). Selain itu, capaian-capaian prestasi (akademik/nonakademik) juga akan tercipta di madrasah.
Ketiga, Moh. Nasim juga meminta agar madrasah dijadikan sebagai wahana budaya akademik. MAN 1 Tulungagung telah ditetapkan sebagai madrasah sistem SKS dan Madrasah Plus Keterampilan. Hal ini menunjukkan bahwa madrasah kita berprestasi. Moh. Nasim yakin jika masyarakat sudah percaya kepada kita dan madrasah pun telah memperbaiki sistem akademik (pembelajaran) serta lingkungannya, maka untuk mwujudkan madrasah ini menjadi madrasah satu atap, unggul, dan berprestasi, insya allah akan segera dapat kita raih bersama. Keempat, Moh. Nasim menginginkan kedua madrasah terus mengukir pundi-pundi prestasi di tingkat provinsi, nasional, dan internasional baik dari kalangan siswa maupun gurunya. Dengan usia yang telah mencapai setengah abad, maka Moh. Nasim meminta kesanggupan madrasah untuk mempunyai komitmen menjadi madrasah yang hebat, madrasah yang bermartabat, dan madrasah yang berprestasi.
Sedangkan dalam ceramah inti dari kegiatan pengajian akbar ini, Gus Aladin menyampaikan bahwa saat ini kita telah dan akan berada di tiga bulan yang mulia, yakni bulan Rajab, bulan Sya'ban, dan bulan Ramadan. Gus Aladin mengajak seluruh peserta pengajian kabar untuk memperbanyak dzikir dan bersholawat kepada Rasulullah SAW termasuk saat berada dalam majelis pengajian akbar ini. Selain itu beliau juga menyampaikan keutamaan menghadiri sebuah majelis ilmu yang pahalanya setara dengan mengerjakan 1000 salat sunah. Lebih lanjut berkaitan dengan menuntut ilmu, Gus Aladin menyampaikan beberapa hal agar ilmu yang diperoleh itu barokah. Pertama, bahwa melekatnya ilmu adalah dengan senantiasa belajar dan belajar, apalagi kalau kita iringi dengan upaya menghafal apa yang disampaikan oleh guru. Di sinilah perlunya kita melakukan murojaah dan mempelajari kembali ilmu yang telah disampaikan para guru kita. Kedua, gunakanlah ilmu yang didapat untuk membantu orang lain, lebih=lebih dengan membantu/berbakti kepada guru-guru kita. Ketiga, buatlah guru-guru kita tersenyum (ridho) akan diri kita karena barang siapa memuliakan gurunya insya allah ilmunya barokah.
"Ali bin Abi Tholib pernah berkata aku akan menjadikan guru-guruku sebagai majikanku. Apapun yang diperintahkan akan aku lakukan, sebagai tebusan karena telah memberikan ilmunya"
Di akhir ceramahnya, Gus Aladin kembali mengingatkan jamaah pengajian akbar agar di tiga bulan yang mulia ini (Rajab, Sya'ban, Ramadan) agar memperbanyak berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Terdapat tiga golongan yang Rasulullah tidak berkenan untuk memandangnya yaitu: orang yang meninggalkan salat; orang yang tidak berbakti kepada orangtuanya; dan orang yang ketika disebut nama Rasulullah SAW namun mereka tidak mau menjawabnya dengan berselawat.
Usai pelaksanaan ceramah, kegiatan penutup pengajian abar ini yakni pemotongan tumpeng megengan oleh Bapak Muh. Fathulloh, M.PdI. dan diserahkan kepada Bapak Drs. Muhibudin (Kepala MTsN 1 Tulungagung) sebagai seremonial MAN 1 Tulungagung mengelar megengan dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Semoga seluruh keluarga besar MAN 1 Tulungagung selalu dalam kasih sayang dan lindungan Allat SWT, amin ya robbal alamiin.